Sebatang Kara
Malam semakin turun tapi gelap gulita
masih berkuasa di Bumi manusia ini, tidak lama lagi raja malam meninggalkan
singgahsan digantikan raja siang. Sebentar lagi subuh menjemput, kubertahan
sebatang kara ditinggal tidur kawan-kawan yang sedang menikmati dunia mimpi,
entah memimpikan apa. Di sini kumasih ditemani Laptop dan memainkannya dalam
kesunyian malam dan di luar sana masih terdengar samar-samar bunyi hewan, aku tak tahu nama istilah bagi hewan-hewan yang
sedikit menghidupkan suasana. Dalam kesunyian tiada gangguan sedikit pun,
pikiran jernih, ide-ide mengalir, dan belajar tenang seolah tiada hambatan.
Kadangkala bunyi keluar dari mulut para kawan sedang nyaman dalam mimpi –
“ngorok” – bukanlah persoalan, malah mengiringi suasana sepi dan meminimalisir
kebosanan.
Teringat pengalaman hangat
berinteraksi bersama berbagai macam anak manusia penghuni bumi. Dari rentetan
ke rentetan bercengkraman dalam suka dan duka, muncul dan terasa jelas watak
dan karakter yang sedemikian rupa. Salah satu diantara mereka memberikan jalan
memahami sifat asali manusia, manusia yang satu tidak jauh berbeda dengan
lainnya. Benang merah asali manusia telah kudapati dan berani mengatakan bahwa,
di dalam kebaikan, kerharmonisan, solidaritas tinggi, canda tawa terdapat
kesombongan, keangkuhan, ingin eksistensi dan egosentris. Itulah dua sisi yang
kental pada diri manusia, bukankah dua sisi itu yang pada hakikatnya mutlak
melekat pada manusia bagian dari keseimbangan, antara yang benar versus salah.
Ahhh...itulah
manusia, manusia bisa dan bebas memilih salah satunya atau memainkan peran di
dua sisi semasa hidupnya. Refleksi dari itu, melihat kondisi yang jauh dari
paripurna, terasa dan muncul dipikiran: sangat perlu sadar untuk berproses
mengarungi hakikat manusia dan esensi kehidupan melalui pengalaman-pengalaman
tiada batas. Entahlah nanti, apakah dominan berpihak pada keburukan ataukah
kebenaran. Kuharap, do’a-do’a kupanjatkan hanya kepada Tuhan Semesta Alam untuk
selalu menunjukkan jalan benar lagi lurus.
Kalibata, 22 Maret 2016
0 komentar:
Post a Comment