"Sahabat: Ulta Ke-24 nya"

Kamis, 24 Desember 2015, waktu bagi umat Islam merayakan Maulid Nabi sebagi momen memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1437 H. Satu hari setelahnya, hari Natal datang kepada umat Kristen, merayakan Natal menjadi tanda memperingati hari kelahiran Yesus Kristus yang dianggap Tuhan Anak bagi Kristen. Dan hari kelahiran sahabatku (Muh. Ihsan. S) pasti selalu bersamaan dengan hari Natal. Dia ditakdirkan oleh sang Maha Kuasa keluar dari rahim dan pertama kali melihat dunia pada 25 Desember 1991.
Diantara sobat-sobitku, hari kelahirannyalah sahabatku itu yang selalu kuingat dan tidak bisa kulupakan karena bersamaan dengan hari Natal. Selain itu, dia juga sahabat yang paling pantas untuk dikasih dan disayang. Dari lubuk hati yang paling dalam, dialah sahabat yang memiliki rasa simpati dan empati yang begitu tinggi. Sesuatu hal yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang pernah saya kenal. Jadi wajar ketika penghormatan dan penghargaan diberikan kepadanya. Tapi bukan berarti dia tidak memiliki kekurangan, kekurangannya banyak juga dan tidak bisa disebutkan satu per satu. 
Dalam beberapa tahun sebelumnya, setiap hari kelahirannya pasti wajah dan senyumannya secara langsung terlihat di mataku. Berbeda hari ulang tahunnya kemarin, tidak ada sebuah pertemuan diantara kami. Jarak antara kami yang berbicara, saya di Ibu Kota dan dia masih saja bertahan dan menetap di Malang. Komunikasi masih berjalan lancar baik lewat BBM maupun Handphone. Meski komunikasi berjalan lancar tetapi rasa kangen tetap bergejolak, mesti tahu kabarnya baik-baik saja tetapi tetap mengharapkan sebuah pertemuan. Rasa kangen untuk Sharing tentang gadis-gadis di luar sana dan sesuatu hal yang berakhir dengan perdebatan tak terselesaikan.
Beberapa hari sebelum 25 Desember, dia sempat mengajak untuk menemaninya ke puncak Arjuno. Dia berharap besar saya bisa gabung dalam pendakian di saat hari Ulta-nya datang, tetapi kondisi tidak memungkinkan dan akhirnya tidak ikut. Dia tetap bersitegas melakukan ekspedisi bersama teman-temannya dan sahabat kami yang lanjut study di Solo (Potter) juga gabung dengannya. Merekapun menuju ke puncak Arjuno di hari Maulid Nabi, dan merayakan Ulta-nya, entah apakah di jalanan terjal ataukah di puncak Arjuno. Intinya dia bisa merayakannya di Gunung yang sudah lama kami impikan untuk daki bersama tetapi tidak kunjung terlaksana.
Hari ini, kuberkomunikasi dengannya dan saling menanyakan kabar, Alhamdulillah dia sehat wal afi’at begitupun dengan saya yang saat ini tinggal di Ibu Kota, Jakarta. Selain kesehatannya, juga memberikan kabar bahwa G. Arjuno begitu indah dan menyajikan kenikmatan dan pemandangan yang luar biasa. Syukurlah, disaat hari Ultamu yang ke-24, kau bisa merayakannya di salah satu gunung tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3393 mdpl. Semoga, dihari Ultamu yang ke 25, saya bisa melihat kesuksesanmu dan kau harus selalu ceriah kawan. “Seperti apapun kondisinya, hubungan emosional (persahabatan) harus tetap terjaga selalu.”

Jakarta, 29 Desember 2015


0 komentar:

Post a Comment

 

My Profil

My photo
Batu Bolong, Makassar/Sulsel, Indonesia
Someone on the photo is independent writer in this blog namely Muhammad Jusrianto from Latimojong, Enrekang, South Celebes, Indonesia. Latimojong is one of the deepest areas which has the highest mountain in Celebes island, named as Latimojong Mountain. Although spending time and growing in underdeveloped area, he has a great spirit to attend higher education. He spent four years, from 2010 to 2014, to finish his study International Relations Department of University of Muhammadiyah Malang in Malang, East Java. After completing an undergraduate degree, he decided to closely keep in touch with English for preparing himself to attend master degree abroad, whereas running the responsibilities in The Institution of Tourism and Environmentalist at HMI. Now he is a IELTS tutor in Insancita Bangsa Foundation and a director of Information and Communication in LEPPAMI HMI.

Popular Posts

Musik

Video