Jejak Singkat ISPALA
Terdapat
momentum-momentum tak terlupakan, dikenang dan dijalankan dari generasi ke
generasi.
“Juice To Alah”
Insan
Pencinta Alam disingkat ISPALA lahir pada Jum’at, 17 Januari 2014 di perkemahan
puncak Arjuna yang bertinggian 3339 MDPL. Terdapat 6 (enam) insan Himpunan
Mahasiswa Isam (HMI) yang terlibat dalam pendirian ISPALA, diantaranya
M.Jusrianto, Ma’ruf, Taufiq Fuadi, Dafi Husnarijal, Andi Santoso dan Nurudin Hiayat.
Selain itu, terdapat 4 (empat) kawan sependakian yang menjadi saksi dalam
pendirian, ada Faisal, Taqwin, Inca dan Juan (mereka adalah perantau dari tanah
sulawesi jasirah).
Adanya
ISPALA tidak lepas dari dialektika, sebuah dialektika melahirkan sesuatu yang
baru. Sebelum melakukan pendakian ke Arjuna-Wilirang-Penanggungan sempat didiskusikan
untuk membuat komunitas pencinta alam. Comunitas yang manusia-manusia di dalamnya
adalah kader-kader HMI. Sebelum melakukan pendakian tiga kali pertemuan di
Waroeng Raja depan Kampus 3 UMM, ada dua istilah yang muncul, Madzhab Pencinta
Alam dan Insan Pencinta Alam atau disingkat IPA.
Setelah
packing di perkemahan puncak Arjuna atau menjelang turun ke Lembah Kidang
(setelah POS 3) diluangkanlah waktu untuk mendiskusikan dan deklarasi nama.
Prosesi diskusi memunculkan nama-nama: Madzhab Pencinta Alam, Insan Pencinta
Alam disingkat IPA dan Kader Pencinta Alam disingkat KAPALA. Ketiga nama
tersebut menjadi perdebatan, nama mana yang digunakan?. Madzhab Pencinta Alam
pertama kali didiskualifikasi dan perdebatanpun berlangsung, tinggal dua nama.
Dan akhirnya disepakati menggunakan Insan Pencinta Alam dengan singkatan
ISPALA.
Komunitas
ini ada karena dari waktu ke waktu semakin banyak kader-kader yang suka ke alam
bermunculan. Hal tersebut menjadi spirit rasionalisasi lahirnya ISPALA. Adanya
ISPALA berarti ada sebuah harapan besar, harapan keberadaan ISPALA untuk selalu
berkembang. ISPALA menjadi salah satu model, model tersendiri dalam transfer knowledge dan keterbukaan sesama anggota
atau kader-“saling menelanjangi”. YAKUSA !!!
0 komentar:
Post a Comment